Pengertian/Definisi
Wirausaha
Pengertian dan
Penggunaan istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. Wirausaha dalam bahasa
asing disebut Entrepreneur, kewirausahaan disebut Entrepreneurship. Pengertian
wirausaha = wiraswasta = Saudagar, wiraswasta berasal dari kata Wira yang
berarti manusia unggul, pahlawan, teladan, berbudi luhur, berani, pahlawan,
berjiwabesar. Swa artinya sendiri dan Sta artinya berdiri sedangkan saudagar
berasal dari kata Sau yang berarti seribu ; dagar artinya akal. Jadi pengertian
wirausaha = wiraswasta :
1.
Menurut Wasty Soemanto wiraswasta adalah
keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta
memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.
2.
Menurut Daued Yoesoef menyatakan bahwa
wiraswasta adalah ;
1.
Memimpin usaha baik secara teknis atau ekonomis
dengan berbagai aspek fungsional ;
·
Memiliki dipadang dari sudut permodalan (owner)
·
Memanage (manager)
·
Menanggung resiko.
·
Pelopor usaha artinya menciptakan sesuatu yang
new and different
·
Innovative, imitator
2.
Membawa keuntungan uang maksimal
3.
Membawa usaha kearah kemajuan perluasan,
pengembangan melalui jalan kepemimpinan ekonomi.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah
satu proses dari menjalankan kegiatan baru kreatif, inovatif dalam memproses sesuatu untuk dirinya dengan member nilai tambah bagi masyarakat. Jadi tidak hanya bertumpu pada faktor ekonomi saja tetapi pertimbangan sosiologis dan politis.
satu proses dari menjalankan kegiatan baru kreatif, inovatif dalam memproses sesuatu untuk dirinya dengan member nilai tambah bagi masyarakat. Jadi tidak hanya bertumpu pada faktor ekonomi saja tetapi pertimbangan sosiologis dan politis.
Ada 5 Tipe Pokok Wiraswasta yaitu :
1.
Wiraswasta sebagai orang Vak (Captain of
industry) dibidang tertentu ia membangkitkan dirinya untuk berprestasi
mempertahankan dan mengembangkan kewirausahaan.
2.
Wiraswasta adalah orang bisnis baik untuk
dirinya keluarga maupun untuk lingkungannya.
3.
Wiraswasta adalah sosial engineer artinya owner
mengingatkan pegawainya meminimalisir kerugian perusahaan
4.
Wirausaha adalah manager untuk memajukan
usahanya dengan managemen modern
5.
Wirausaha adalah sebagai orang uang.
Peranan Wirausaha :
1.
Harus mampu memecahkan persoalan bangsa dari
belenggu kemiskinan dan pengangguran.
2.
Sebagai Generator pembangunan lingkungan
dibidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahtraan.
3.
Memberi contoh pada masyarakat demi sebagai
pribadi unggul yang patut di contoh dan diteladani karena RAJUBER.
4.
Menghormati hukum dan perundang-undangan
5.
Membangun dirinya dan membantu masyarakat
6.
Mendidik karyawan menjadi mandiri disiplin dan
jujur
7.
Memberi contoh bagaimana bekerja keras tetapi
tidak melupakan perintah agama.
8.
Hidup efisien tidak boros.
Manfaat Wirausaha :
Ada dua
darmabakti wirausaha dalam pembangunan bangsa yaitu :
1.
Sebagai pengusaha memberikan darmabakti
melaksanakan proses produksi, distribusi dan konsumsi dalam berusaha
mengingatkan pendapatan masyarakat.
2.
Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi
mengingatkan ketahanan Nasional dan mengurangi ketergantungan pada bangsa
asing.
Dari uraian tersebut diatas, kemudian mengapa masyarakat kurang berminat
terhadap profesi wirausaha ? banyak faktor dari jawaban ialah ;
1.
Menjadi wirausaha memiliki sifat agresif
2.
Ekspansif
3.
Bersaing
4.
Egois
5.
Tidak jujur
6.
Kikir
7.
Sumber penghasilan tidak setabil
8.
Pekerjaan rendah
9.
Tidak terhormat
Pandangan
semacam ini dianut oleh sebagaian penduduk, sehingga mereka tidak tertarik,
mereka tidak menginginkan anaknya terjun ke dunia wirausaha bahkan cita-citanya
diarahkan untuk menjadi Pegawai Negeri bukan Pedagang.
Landasan
filosofis ini yang menyebabkan Putra-putri (Anak bangsa) ini tidak termotifasi
terjun kedunia bisnis.
Rakyat Indonesia
sebagaian besar beragama Islam seharusnya meniru/mencontoh Rosullullah SAW yang
bergerak dibidang bisnis.
“Pekerjaan apa
yang paling baik ya Rosullullah? Rosullullah menjawab seseorang bekerja dengan
tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih”. Yang bersih berarti
sebagaian dari kegiatan profesi bisnis.
Gambaran ideal
manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya,
tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari
kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan
instansi sosial. Dan dalam keadaan yang bisa (tidak darurat) manusia-manusia
wiraswasta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir
batin.
DR. Suparman
mengatakan ciri manusia wiraswasta sebagai berikut:
1.
Tahu apa maunya, dengan merumuskannya,
merencanakan upaya, dan menentukan program batas waktu untuk mencapainya.
2.
Berpikir teliti dan berpandang kreatif dengan
imajinasi konstruktif.
3.
Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan
serta siap mental dan kopetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran
mengerjakan sesuatu yang positif.
4.
Membiasakan diri bersikap mental positif maju
dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
5.
Mempunyai daya penggerak dari yang selalu
menimbulkan inisiatif.
6.
Tahu menyesuaikan dirinya, waktu dan mensyukuri
lingkungannya.
7.
Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu
kesediaan berjerih payah.
8.
Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain,
agar orang lain dapat menolong dirinya sendiri.
9.
Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia
menabung dan membuat anggaran waktu dan uang.
10.
Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan,
kesalahan dan pengalaman pahit, selalu berprihatin selalu.
11.
Menuasai salesmanship (kemampuan jual), memiliki
kepemimpinan, dan kemampuan memperhitungkan resiko.
12.
Mereka berwatak maju dan cerdik, serta percaya
pada diri sendiri.
13.
Mampu memusatkan perhatian terhadap setiap
tujuannya.
14.
Berkepribadian menarik, memahami seni berbicara
dan seni bergaul.
15.
Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.
16.
Memperhatikan kesehatan diri.
17.
Menjauhkan diri dari sifat iri dengki, rakus,
dendam atau takut tersaingi.
18.
Bersyukur kepada Tuhan YME.
Keuntungan dan Kelebihan menjadi Wirausaha :
a. Keuntungan menjadi
wirausaha.
1.
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki sendiri,
2.
Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan
kemampuan serta potensi seseorang secara penuh,
3.
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan
keuntungan secara maksimal,
4.
Terbuka seseorang untuk membantu masyarakat
dengan usaha-usaha kongkrit,
5.
Terbuka kesempatan untuk menjadi bos.
b. Kelemahan :
1.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan
memikul berbagai resiko, jika resiko ini diantisipasi secara baik, maka berarti
wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
2.
Bekerja keras dan waktu / jam kerjanya panjang
3.
Kualitas kehidupannya masih rendah, sampai
usahanya berhasil, sebagai dia harus berhemat.
4.
Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan
yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang
dihadapinya.
1. Beberapa Faktor Kritis
Untuk memulai usaha baru
Ada beberapa faktor kritis yang
berperan dalam membuka usaha baru yaitu:
1.
Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian
seseorang.
2.
Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan
family dsb.
3.
Environmental, mengangkut hubungan dengan
lingkungan (Bygrave,1994:3).
Apabila
seseorang mempunyai ide untuk membuka suatu usaha baru maka dia mencari
faktor-faktor lain yang dapat mendorongnya. Dorongan-dorongan ini tergantung
pada beberapa faktor antara lain faktor famili, teman, pengalaman , keadaaan
ekonomi, keadaaan lapangan kerja dan sumber daya yang tersedia.
Faktor sosial lainnya yang
berpengaruh terhadap minat memualai bisnis ini ialah masalah tangung jawab
terhadap keluarga. Orang yang berumur 25 tahun akan lebih mudah membuka bisnis
dibandingkan dengan seseorang yang berumur 45 tahun, yang sudah punya istri,
beberapa anak, banyak beban, cicilan rumah, biaya rumah tangga dan sebagainya.
Di samping ini ada faktor sosial lainnya yang berpengaruh.
Faktor lain yang berpengaruh dalam
membuka bisnis ialah pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energi dan
rasa optimis. Biasanya orang-orang muda lebih optimis energk, dibandingkan
dengan orang-orang yang sudah berumur. Oleh sebab itu pembukaan usaha sebaiknya
dilakukan pada saat seseorang memiliki rasa optimis dan sudah dipertimbangkan
secara matang.
2. Model Proses
Kewirausahaan
Model
proses perintisar dan pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh Bygrave
menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
1.
Innovation (Inovasi)
2.
Triggering Event (Pemicu)
3.
Implementation (Pelaksanaan)
4.
Growth (Pertumbuhan)
1. Proses
inovasi
Beberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah
keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko,
faktor pendidikan dan faktor pengalaman. Adanya inofasi yang berasal dari diri
seseorang akan mendorong dia menjadi pemicu kearah memulai usaha.
Sedangkan faktor-faktor enfiroment mendorong inovasi
adalah adanya peluang, pengalaman dan kreatifitas tidak diragukan lagi
pengalaman adalah sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha
apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan kreatifitas
2. Proses
pemicu
Beberapa faktor personal yang mendorong Trigger Event
artinya memicu atau memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah:
Adanya ketidak puasan terhadap pekerjaan yang
sekarang,
Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada
pekerjaan lain,
Dorongan karena faktor usia,
Keberanian menanggung resiko,
Dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap
bisnis,
Faktor-faktor Environment yang mendorong pemicu bisnis adalah:
Adanya persaingan dalam dunia kehidupan
Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan,
misalnya memiliki tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang lokasi
strategis dan sebagainya
Mengikuti latihan-latihan atau incubator bisnis
sekarang banyak kursus-kursus bisnis dan lembaga manajemen fakultas ekonomi
melaksanakan pelatihan dan incubator bisnis
Kebijaksanaan pemerintah misalnya adanya
kemudahan-kemudahan dalam lokasi berusaha ataupun fasilitas kredit, dan
bimbingan usaha yang dilakukan oleh depnaker.
Sedangkan faktor-faktor sociological yang menjadi pemicu
serta pelaksanaan bisnis adalah:
Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi
dengan orang lain
Adanya tim yang dapat kerjasama dalam berusaha.
Adanya dorongan dari orang tua untuk membuak
usaha
Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan.
Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis
sebelumnya.
3. Proses
pelaksanaan
Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan
dari sebuah bisnis adalah sebagai berikut:
Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental
secara total.
Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan,
pembantu utama
Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
Dan adanya visi, pandangan yang jauh kedepan
guna mencapai keberhasilan
4. Proses pertumbuhan
Proses pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain:
o
Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha
sehingga semua rencana dan pelaksanaan oprasional berjalan produktif.
o
Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari
tim yang kompak.
o
Adanya struktur dan organisasi yang sudah
membudidaya. Budaya perusahaan jika sudah terbentuk dan diikuti dengan penuh
tanggung jawab oleh seluruh karyawan maka pertumbuhan perusahaan akan
berkembang pesat.
o
Adanya produk yang dibanggakan, atau
keistimewaan yang dimiliki misalnya kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen,
personalia dan sebagainya.
Sedangkan faktor environment yang mendorong
implementasi dan pertumbuhan bisnis adalah sebagai berikut:
o
Adanya unsure persaingan yang cukup menguntugkan
dunia persaingan saat ini sangat tajam, ada berbagai bentuk persaingan yang ada
di pasar muali dari pengusaha pasar yang sangat dominan, yang mempunyai
kekuatan yang sedang dan yang lemah. Dalam istilah pemasaran mereka ini terdiri
atas market, leader, market challenger, market folowwer dan market nicher.
dipasar ditemukan pemimpin pasar, pada setiap produk, atau merek yang dijual
dipasar ada merek yang melekat dihati konsumen. Mereka ini market share nya
paling banyak/luas ini disebut market leader. Kemudian menyusul penantang pasar
(market challenger), yang berusaha menunggu kesempatan mengatasi leader.
Setelah itu ada market follower yang ikut-ikutan
saja karena modal terbatas, merek belum terkenal dan terakhir market nicher
yang menjual produknya pada relung-relung celah pasal yang belum terisi oleh
merek lain.
o
Adanya konsumen dan pemasok barang yang
kontinyu.
o
Adanya bantuan dari investor Bank yang
memberikan fasilitas keuangan.
o
Adanya sumber-sumber yang tersedia yang masih
bisa dimanfaatkan.
o
Adanya kebijaksanaan Pemerintah yang menunjang
berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan.
Berbagai Macam Tipe Wirausaha
Dari pengamatan
prilaku wirausaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu:
1.
Wirausaha yang memiliki inisiatif.
2.
Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial
dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
3.
Yang menerima resiko atau kegagalan.
Bila ahli
ekonomi seorang entrepreneur adalah orang yang mengkombinasikan resources,
tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang
lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenankan perubahan-perubahan,
inovasi dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain wirausaha adalah
seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi alam,
tenaga, modal dan skill untuk tujuan berproduksi.
Bagi seorang
psychologist seorang wirausaha adalah seorang yang mempunyai dorongan kekuatan
dari alam untuk memperoleh sesuatu tujuan, sukamengadakan eksperimen atau untuk
menampilkan kebebasan orang lain.
Bagi seorang
businessman atau wirausaha adalah merupakan ancaman, pesaing baru atau juga bisa
seorang partner, pemasok, konsumen atau seseorang yang bisa diajak kerjasama.
Bagi seorang
pemodal melihat wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahtraan buat
orang lain, yang menemukan cara-cara untuk menggunakan, resources, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
Sedangkan
kewirausahaan adalah proses dinamika untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
Tambahan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausaha yang menanggung
resiko, menghabiskan waktu, dan menyediakan berbagai produk barang dan jasa.
Barang dan jasa yang dihasilkannya boleh saja bukan merupakan barang baru
tetapi mesti mempunyai nilai yang baru dan berguna dengan memanfaatkan skill
dan resourcs yang ada. Dalam pengertian wirausaha di atas tersimpul
konsep-konsep sepeti situasi baru, mengorganisir, menciptakan, kemakmuran, dan
menanggung resiko, wirausaha ini dijumpai pada semua profesi seperti
pendidikan, kesehatan, peneliti, hukum, arsitektur, engineering, pekerjaan
social dan distribusi.
Kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang ain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi.
Raymond Kao
& Russel Knight (1987:13), memberikan definisi tentang wirausaha dengan
menekankan pada aspek keberhasilan berusaha yang dinyatakannya sbb: An
entrepreneur is an independent growth oriented owner-operator.
Manager sebuah
divisi pada suatu perusahaan bebas melakukan kegiatan dalam melakukan
devinisinya akan tetapi dia harus tunduk kepada aturan-aturan umum perusahaan.
Sebagai kesimpulan Raymond Kao menyatakan bahwa adalah sulit untuk
menggambarkan secara pasti pengertian wirausaha untuk tujuan akademis.
Selanjutnya
diungkapkan pula 3 tipe utama dari wirausaha yaitu:
1.
Wirausaha Ahli (Craftman).
2.
The Promoter.
3.
General Manager
Wirausaha Ahli atau seorang penemu memiliki suatu
ide yang ingin mengembangkan proses produksi system produksi, dan sebagainya.
Dia cendrung bergerak dalam bidang penelitian membuat model percobaan
laboratorium dan sebagainya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk dijadikan
produk komersial. Pengetahuannya lebih banyak pada bidang teknis produksi
dibandingkan pengetahuan di bidang pengawasan, finance dan sebagainya. Misalnya
seorang tukang mendirikan sebuah perusahaan kontruksi seorang sopir truk
membuka perusahaan pengangkutan, seorang dokter membuka sebuah perusahaan
klinik kesehatan. Sebagian besar wirausaha berasal dari tipe-tipe individu
seperti ini.
The Promoter adalah seorang individu yang tadinya
mempunyai latar belakang pekerjaan sebagain seles atau bidang marketing yang
kemudian mengembangkan perusahaan sendiri. Keterampialan yang sudah ia miliki
biasanya merupakan faktor pendorong untuk mengembangkan perusahaan yang baru ia
rintis.
General Manager adalah seorang individu yang ideal
yang secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai keahlian
bidang produksi, permasalahan, permodalan dan pengawasan).
Berdasarkan
uraian diatas istilah entrepreneur mempunyai arti yang berbeda pada setiap
orang karena mereka melihat konsep ini dari berbagai sudut pandang. Namun
demikian ada beberapa aspek umum yang terkandung dalam pengertian entrepreneur
yaitu adanya unsur resiko, kreatifitas, efisiensi, kebebasan dan imbalan.
Pertumbuhan
wirausaha dimasa yang akan datang di Negara kita sangat cerah, kita menghadapi
masa depan yaitu masa pengembangan kegiatan wirausaha yang ditunjang oleh
lembaga pendidikan yang mengembangkan pengetahuan kewirausahaan didorong pula
oleh kebijaksanaan pemerintah dan berbagai bantuan dari perusahaan-perusahaan
swasta.
Jalan Menuju wirausaha
Sukses.
COPRENEURS
FAMILY OWNED
Entrepreneur
HOMEBASED
Entrepreneur
PART TIME
Entrepreneur
IMMIGRANT
Entrepreneur
MINORITY
Entreprener
WOMEN
Entrepreneur
Berbagai Macam Profil Wirausaha
Macam Profil Wirausaha
1.
Womon Entrepreneur
Banyak wanita yang terjun kedalam
bidang bisnis. Alasannya mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh
faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu
ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.
2.
Minority Enterpreneur
Kaum minoritas terutama di negeri
kita Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja dilapangan pemerintah
sebagaimana layaknya warga negara pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha
menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para
perantau dari daerah tertentu yang menjadi minoritas pada suatu daerah, mereka
juga bergiat mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka ini makin lama makin
maju, dan mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota tertentu.
3.
Immigrant Entrepreneurs
Kaum pendatang yang memasuki suatu
daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka
lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari
berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.
4.
Pare Time Entrepreneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu
lowong atau part time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha
besar. Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya
seorang pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan hobi yang menarik.
Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini
beralih propesi, dan beralih menjadi pegawai, beralih ke bisnis yang merupakan
hobinya.
5.
Home-Based Entrepreneurs
Apa bila ibu-ibu rumah tangga yang
memualai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai
membuat kue dan aneka masakan, mengirim kue-kue ke toko eceran disekitar
tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin maju. Usaha catering banyak dimulai
dari rumah tangga yang bisa masak. Kemudian usaha catering ini berkembang
melayani pesanan untuk pesta.
6.
Family-Owned Business
Sebuah keluarga dapat membuka
berbagai jenis dan cabang usaha. Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih
dulu oleh bapak setelah usaha bapak maju dibuka cabang baru dan dikelola oleh
ibu. Kedua perusahan ini maju dan membuka beberapa cabang lain mungkin jenis
usahanya berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usahanya ini bisa
dikembangkan atau dipimpin oleh anak mereka. Dalam keadaan sulitnya lapangan
kerja pada saat ini maka kegiatan semacam ini perlu dikebangkan.
7.
Copreneurs
Copreneurs antrepreneurial comples
who work together as co-owners their businesses. (zimmerer & Scarborough,
1996:9)
Cppreneurs ini berbeda dengan usaha
famili yang disebut sebagai usaha Mom & Pop (“Pop as “boss” and Mom as
“subordinate”)
Coprenears disebut dengan cara menciptakan
pembagian pekerjaan yang disadasarkan atas keahlian masing-masing orang.
Orang-orang yang ahli dibidang ini diangkat menjadi penanggung jawab
divisi-divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.
Konsep 10 D dari Bygrave
Selanjutnya dapat
digambarkan beberapa karakteristik dari wirausahaan yang berhasil memiliki
sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994:5)
1.
Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi
bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang
paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya
tersebut.
2.
Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang
tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara tepat dengan penuh
perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah mempunyai
faktor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
3.
Doers
Begitu seorang wirausaha membuat
keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya. Mereka melaksanakan kegiatan
secepat mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha tidak mau
menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
4.
Determination
Seorang wirausaha melaksanakan
kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau
menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak
mungkin diatasi.
5.
Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap
bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan,
melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal
lelah, 12 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
6.
Devotion
Devation berarti kegemaran atau
kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai
pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai
keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.
7.
Details
Seorang wirausaha sangat mperhatikan
faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor
kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
8.
Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab
terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang
bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
9.
Dollars
Wirausaha
tidak sama mengutamakan mencapai kekayaan. Motifasinya bukan memperoleh uang.
Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi
jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/hadiah.
10.
Dollars
Seorang wirausaha bersedia
mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya.
Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk
mencapai sukses dalam bidang bisnisnya.
Beberapa Kelemahan Wirausaha Indonesia
Heidjrachman Ranu Pandojo (1982:16)
menulis bahwa sifat-sifat kelemahan orang kita bersumber pada kehidupan penuh
raga, dan kehidupan tanpa pedoman, dan tampa orientasi yang tegas.
Lebih rinci kelemahan tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Sifat mentalitet yang meremehkan mutu.
2.
Sifat mentalitet yang suka menerabas.
3.
Sikap tak percaya kepada diri sendiri.
4.
Sikap tak disiplin.
5.
Mengabaikan rajuber.
Ciri Wirausaha Sukses :
Pada awalnya
tidak semua wirausaha sukses mempunyai ciri-ciri kewirausahan. Mungkin hanya
beberapa saja, tetapi ciri tersebut dapat menjadi kenyataan atau dikebangkan
apabila seorang mempunyai energi dan motifasi untuk berkembang. Paling tidak
ada 12 yang mencirikan suksesnya kewirausahaan seseorang yaitu:
1.
Adaptability, Adalah kecakapan dalam
menyesuaikan diri dari lingkungan yang baru dan menciptakan pemecahan yang
kreatif pada masalah yang timbul.
2.
Competitveness, yaitu kemauan untuk bersaing,
mempersiapkan diri untuk persaingan dan mencari keuntungan bersaing.
3.
Confidence, mempunyai keyakinan bahwa apa yang
sudah direncanakan akan berhasil dilaksanakan.
4.
Discipline, kemampuan untuk fokus pada masalah
dan tepat pada schedule dan deadline yang telah digariskan sebagai tolak ukur
kerjanya.
5.
Drive, Kemampuan untuk bekerja keras dalam
mencapai tujuan yang telah dibuat.
6.
Honesty, mempunyai komitmen untuk berbuat atau
bertindak jujur dan berhubungan bisnis dengan cara fair.
7.
Organization, dengan merumuskan tugas-tugas yang
dijalankan dengan cara benar dan teratur, pandai mendapatkan dan menggunakan
informasi serta memfile kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan baik.
8.
Perseverance, pantang menyerah, tujuan menjadi
bagian terdalam dalam hidupnya untuk dicapai, dan tidak mudah patah semangat
dalam menghadapi hambatan-hambatan.
9.
Persuasiveness, pandai meyakinkan kepada orang
lain perihal ide dan rencananya. Pandai mencari waktu yang tepat dalam
menyampaikan idenya kepada orang lain.
10.
Risk taking, siap bila tidak berhasil dan pandai
mengkalkulasi risiko sehingga dapat menghindari hambatan-hambatan
11.
Understanding, kemampuan mendengarkan, pendapat
orang dan mempunyai jiwa teposeliro kepada orang lain atau selalu mengapresiasi
keberhasilan orang lain dan mau share (berbagi rasa) dalam kesukaran orang
lain.
12.
Vision, mempunyai pandangan kedepan dan
mempunyai ramalan hari depan yang baik dalam mencapai goalnya.
Proses
kewirausahaan yang dapat dipakai sebagai pedoman seseorang untuk mempraktekan
jiwa kewirausahaan disebut “The Ten Commandments of Entrepreneurship”.
Sepuluh Progran Kewirausahaan
Kesepuluh
program tersebut adalah :
1.
Dibuat tujuan usaha dan diupayakan untuk dicapai
(Set your goal and for it).
2.
Kerja keras (tidak loyo) dan tidak pernah
semangat (Be tireless and persevere).
3.
Fokus pada ceruk pasar (Focus on niche markets).
4.
Jangan berlarut-larut, dan laksanakan keputusan
segera (Be decisive and implement decision quickly).
5.
Organisasi yang responsif terhadap stakeholders.
6.
Mengelola CF (Cash Flow) dengan baik.
7.
Creative dan innovative
8.
Minimisasi lapisan manajemen (delayerisasi)
9.
Maksimisasi
profit melalui pembiayaan minimal dan tingginya produktivitas.
10.
Percaya pada diri sendiri
Murphy and peck,
menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir. Delapan anak
tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang wirausaha dalam mengembangkan
propesinya.
1.
Mau kerja keras
(Capacity for hard work).
Kerja keras murupakan modal dasar
untuk keberhasilan seseorang. Rosullullah sangat marah melihat orang pemalas
dan suka berpangku tangan bahkan beliau secara simbolik member hadiah kampak
dan tali kepada seseorang lelaki agar mau bekerjakeras mencari kayu dan
menjualnya kepasar. Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak
subuh, jangan tidur sesudah subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk
hari itu akhirnya laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
Demikianlah setiap pengusaha yang
sukses selalu menempuh saat-saat ia harus bekerja keras membanting tulang dalam
merintis perusahaannya. Seorang pengusaha taksi mungkin tadinya ia hanya seorang
supir angkutan umum seorang mengusaha tekstil mungkin tadinya seorang pedagang
kredit tekstil atau tukang jait, dan banyak lagi contoh yang dapat kita jumpai
dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
Sikap kerja keras harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disipin memainkan peranan penting
sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus
mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk bekerja,
mulai bekerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seharusnya sampai malam tiba
malam hari ia tidur (tidak begadang sampai larut malam). Ada satu lagi elemen
penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada Allah SWT,
dengan selain berdoa kepadan-Nya Ya Allah perbaikilah nasibku,……dst. Insya
Allah kerja keras yang diiringi dengan doa akan memperoleh sukses. Seorang
mahasiswa yang belajar keras tiap malam,
plus doa setelah salatnya. Insya Allah soal-soal ujian akan muncul dari materi
yang sudah ia pelajari dan nialai A gampang diraih.
2.
Bekerja sama
dengan orang lain (Getting Things Done With and Through people).
Perbanyaklah teman dengan orang-orang
dibawah ataupun dengan orang-orang diatas kita. Murah hati, banyak senyum
kepada bawahan dan patuh serta disiplin menghadapi atasan dan hindarkan
permusuhan. Dengan menggunakan tenaga
orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut ”manajemen” yaitu
ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul,
disenangi oleh masyarakat. dia tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka
menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring, dan sebagainya. Dia
harus berprilaku yang menyenangkan bagi setiap orang, sehingga memudahkannya
berkerjasama dalam mencapai keberhasilan.
3.
Penampilan yang
baik (Good Appearance).
Ini bukan berarti penampilan bodiface
/ muka yang elok atau paras yang cantik akan tetapi lebih ditekankan pada
penampilan prilaku jujur, disiplin, banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi
ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan
disenangi orang dimana-mana dan akan sukses berkerjasama dengan siapa saja.
Seorang lulusan sekolah menengah atau
alumni sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima bekerja di sebuah
perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan diatas, maka dengan
cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam perusahaan tersebut. Berkat
naluri wirausahanya ia bisa menabung dari income-nya tiap bulan, kemudian
mencari peluang-peluang usaha lain. Setelah modal tabungan dirasa cukup, maka
ia dapat menjelma menjadi wirausahawan sukses. Peluang usahanya wirausahanya
bisa dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan oleh bekas perusahaan
tempat ia semuala bekerja atau merintis wirausaha dalam jenis komoditi yang
sama dikota yang sama atau ia pindah ke kota lain.
4.
Yakin (Self
Confidence).
Kita harus memiliki keyakinan diri
bahwa kita akan sukses melakukan sesuatu usaha, jangan ragu dan bimbang niatlah
berjalan baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah Swt.
Self confidence ini diimplementasikan
dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu.
Setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan perhitungan-perhitungan
alternatif. Dia bisa saja menguji buah pikiranya dengan teman-teman lain, baik
yang pro maupun yang kontra dengan rencananya.
5.
Pandai membuat
keputusan (Making Sovnd Decision).
Jika anda dihadakan pada alternatif,
harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi,
boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada
dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.
6.
Mau Menambah
Ilmu Pengetahuan (College Education).
Zaman sekarang pendidikan adalah
nomor satu. Tenaga tak terdidik harganya murah sekali. Sebaliknya orang
terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarlah
Rosulullah yang mewajibkan semua muslim menuntut ilmu dari ayunan sampai
keliang kubur. Pendidikan ini bukan berarti harus masuk keperguruan tinggi,
melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penataran dikantor, membaca
buku, dan sebagainya.
Pendidikan college dalam bentuk
diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta
oprasional wirausaha. Akan tetapi hal yang penting disini adanya tambahan
pengetahuan.
7.
Amisi untuk maju
(Ambition Drice)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah
tak mau berjuang. Kita harus punya
semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigi dalam
menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan.
Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, propesi apapun yang dihadapi, kita harus
mampu melihat kedepan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.
8.
Pandai berkomunikasi
(Ability to Communicate).
Pandai berkomunikasi berarti pandai
berorganisasi buah pikiran kedalam bentuk ucapan yang jelas, menggunakan tutur
kata yang enak didengar, mampu menarik perintah orang lain. Komunikasi baik,
diikuti dengan prilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu
seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan
berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir meraih kursi empuk yang
menjadi idaman setiap orang.
Karakteristik wirausaha yang sukses dari
zimmerer.
1.
Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya.
Boleh dikata setiap saat pikiran tidak lepas dari perusahaannya.
2.
Mau bertanggung jawab. Apa saja tindakan yang ia
lakukan, selalu diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab ia tidak takut rugi.
3.
Keinginan
bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of
contor yaitu minat kewirausahaan
dalam dirinya.
4.
Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang wirausaha
mempunyai obsesi mencapai prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya.
5.
Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan
ketidak pastian.
6.
Yakin pada dirinya.
7.
Kreatif dan fleksibel.
9.
Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai
keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna memperbaiki penampilannya.
8.
Enerjik tinggi seorang wirausaha lebih enerjik
dibandingkan rata-rata orang lain.
10.
Motifasi untuk lebih unggul seorang wirausaha
mempunyai motifasi untuk bekerja lebih baik dan lebih unggul dari apa yang
sudah dia kerjakan.
11.
Berorientasi kemasa depan.
12.
Mau belajar dari kegagalan. Seorang wirausaha
tidak takut gagal, dia memusatkan perhatiannya pada kesuksesan dimasa depan
dan menggunakan kegagalan ini
sebagai guru yang berharga.
13.
Kemampuan memimpin. Seorang wirausah harus mampu
menjadi pemimpin yang baik dia memimpin sumberdaya manusia yang berbagai
macam karakternya. Dan juga dia
memimpin sumberdaya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar