Minggu, 08 November 2015

Al-Quran Jangan Dilempar!

Menyamakan pemikiran tidak mesti dengan melempar Al-Quran, iya emang Al-Quran itu buku. Sejarahnya kenapa Al-Quran itu dibukukan supaya Al-Quran itu tidak hilang ditengah-tengah kaum muslim. Karena, banyaknya para penghapal Al-Quran yang meninggal dunia dalam perang kala itu. Oke saya tidak akan membahas tentang sejarah itu ya. Tulisan ini saya buat karena ada salah seorang temen yang bercerita perihal pelemparan Al-Quran dengan tujuan untuk menyamakan pemikiran. Hal ini terjadi pada sebuah pelatihan salah satu gerakan Islam di Indonesia. Karena pada dasarnya peserta yang hadir itu berasal dari tempat yang berbeda, latar belakang pendidikan yang berbeda dan tentu saja pemikirannya berbeda, nah hal ini lah yang mendorong gerakan tersebut untuk menyamakan pemikiran dengan melemparkan Al-Quran ketengah-tengah peserta. Kemudian mereka akan menunggu reaksi dari para peserta. Pada waktu itu berdasarkan cerita temen saya itu, banyak peserta marah yang bahkan menendang kursi yang ada didepan atau sampingnya karena mereka melihat Al-Quran diperlakukan seperti itu. 
Saya tanya ni sama temen-temen pembaca, kalo kejadian ini terjadi didepan Anda apakah Anda akan marah atau malah sebaliknya diam saja?
Kalo saya
pribadi ya saya marahlah, kenapa? Karena itu kitab suci bro. Memang sih mereka beargumen bahwa Al-Quran itu adalah pembukuan, iya saya setuju kalo Al-Quran itu buku tapikan sumbernya yang membedakan Al-Quran itu dengan buku-buku yang lain. Sumbernya adalah ALLAH yang mewahyukan setiap ayatnya kepada Rasulullah saw melalui malaikatnya Jibril. Al-Quran itu kitab suci petunjuk bagi kita manusia menuju jalanNya yang benar. Bahkan untuk memegang Al-Quran saja kita harus bersuci dari hadats kecil maupun hadats besar. Sebagaimana firman ALLAH SWT berikut


Jelas banget kan, orang yang pegangnya ajah harus suci, ini kok malah dilempar-lempar, emang berani jamin lantai tempat Al-Quran itu dilempar bersih dari najis?

Saya tanya deh, kepada aktivis pergerakan tersebut kalo seandainya pada saat pelatihan tersebut ada peserta yang merobek atau bahkan mengencingi bendera atau logo gerakan Anda, apa yang akan Anda lakukan?

Solusi dari saya ya kalo mau menyamakan pemikiran cari aja deh cara lain yang lebih ahsan(baik), tidak dengan melempar Al-Quran karena gak ada dasarnya jugakan. Ajak saja para pesertanya memikirkan tentang alam semesta, manusia dan kehidupan. Buatlah mereka (peserta) menjawab tiga pertanyaan mendasar yang nantinya akan mengembangkan pemikiran mereka.
1. Darimana kita berasal?
2. Untuk apa kita hidup?
3. Setelah hidup kita mau kemana?
Ini akan lebih baik, dan mecegah pro dan kontra dari berbagai kalangan. Baik ini saja tulisan saya kali ini semoga bermanfaat dan tunggu yah tulisan saya selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar