Jumat, 29 Januari 2016

Islam yang Mana?

Dalam kitab Nizham Al Islam oleh Syekh Taqiyuddin An Nabhani ,Islam didefinisikan sebagai agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengatur hubungan manusia dengan Khaliq-nya, dirinya, dan dengan sesamanya. Sangat banyak dalil-dalil tentang kesempurnaan Islam, Islam rahmat untuk seluruh alam, dan lain sebagainya. Tetapi sekarang Islam dianggap sesuatu yang membahayakan, mengerikan, ajarannya keras, suka ngebom dan lain-lain.

Umat Islam sendiri sekarang sudah banyak takut untuk ikut kajian-kajian Islam, orang tua sudah mulai membatasi pergaulan anak terhadap perkumpulan pengajian. Mereka takut nanti anak-anak terjerumus dalam jaringan islam keras, dan sebaliknya malah lebih percaya dengan ide-ide Islam Liberal yang terkadang ide itu bertentangan dengan Islam namun dibuat seolah-olah itu lah ajaran Islam (ahlusunnah wal jamaah) seperti pluralism, multikultularime yang mengakomodasi multikultur dengan tanapa memandang benar-tidaknya, ada feminism yang menghiasi kesesatanya dengan slogan yang mengelabui kaum muslimah, ada sinkretisme, ada toleransi kebablasan, ada juga yang mendukung kesyirikan atas nama kearifan lokal. Ide-ide seperti ini secara personal jelas merusak akidah.

Akhirnya banyak bermunculan Islam dengan nama yang berbeda. Menganggap idenya adalah Islam padahal tidak. Ada yang disebut, Islam Arab, Islam Nusantara, Islam moderat, Islam liberal dan lain-lain. Islam itu hanya SATU tidak ada yang lain (QS. 3:19). 

Lalu apa yang harus kita lakukan?
 
Secara personal setiap muslim wajib menegakkan prinsip al-wala’ wa al-bara’ loyal pada Islam dan ingkar pada ide-ide kufur. Prinsip ini merupakan penjabaran dari prinsip ingkar pada thogghut dan beriman kepada ALLAH SWT (lihat, SQ. Al-Baqarah:256)

Sesungguhnya tersebarnya pemikiran kufur di tengah-tengah umat ini karena umat hidup dalam system jahiliah. Itulah system demokrasi. Prinsip kebebasan dalam demokrasi menyuburkan pemikiran kufur. System demokrasi juga dipimpin oleh para pemimpin yang mengkhianati amanah ALLAH dan Rasulnya dengan mengenyampingkan syariah Islam sebagai junnah(perisai) akidah umat dan malah menjadi penjaga system jahiliah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar